Rabu, 28 Januari 2015

PENANGANAN KESALAHAN dan HELP-DOCUMENTATION

7.1  KESALAHAN dan SLIP
Error (Kesalahan),  tidak  ada  aplikasi  yg  berjalan  sempurna  sebelum  melewati  berbagai
rentetan  kesalahan  semakin  besar  aplikasi  yang  dibuat,  semakin  banyak  kesalahan  yang  dapat
timbul. 
Sebuah  kompilator  akan  sering  menemui  program  yang  mengandung  kesalahan,  maka
kompilator  harus  memiliki  strategi  apa  yang  harus  dilakukan  untuk  menangani  kesalahan -
kesalahan tersebut 

7.1.1.  Jenis-Jenis Kesalahan
a.   Kesalahan Leksikal 
Misalnya kesalahan mengeja keyword, 
contoh: then ditulis ten 
b.   Kesalahan Sintaks 
Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung). 
contoh : A:=X+(B*(C+D)          
c.  Kesalahan Semantik 
-  Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string. 
  Contoh :  Var  Siswa : Integer 
      Siswa := 'Aka‘ {tipe string} 
-  Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi. 
  Contoh : B := B + 1  {B belum didefinisikan} 

7.1.2.  Jenis -Jenis Slip
a.  Kesalahan Capture
b.  Kesalahan Deskripsi
c.  Kesalahan Data Driven
d.  Pengaktifan Asosiatif
e.  Hilangnya Pengaktifan

f.  Kesalahan Mode

7.2  PENANGANAN KESALAHAN
a.  Prosedur penanganan kesalahan terdiri dari : 
-  Mendeteksi kesalahan 
-  Melaporkan kesalahan 
-  Tindak lanjut perbaikan / pemulihan 

b.  Pelaporan  kesalahan  yang  dilakukan  oleh  sebuah  kompilator  yang  menemukan  kesalahan
meliputi :
-  Kode kesalahan 
-  Pesan kesalahan dalam bahasa natural 
-  Nama dan atribut identifier 
-  Tipe – tipe yang terkait bila type checking
-  Contoh : Error Message : Error 162  jumlah: unknown identifier 
  Kode kesalahan = 162 
  Pesan kesalahan = unknown identifier 
  Nama identifier = jumlah 

7.3.  PETUNJUK PENCEGAHAN KESALAHAN
a.  Menghapus mode-mode atau menyediakan petunjuk yang terlihat untuk mode-mode tersebut. 
b.  Gunakan teknik koding yang baik (warna, gaya).
c.  Memaksimalkan pengenalan, mengurangi hafalan.
d.  Merancang urutan gerak atau perintah yang tidak sama.
e.  Mengurangi kebutuhan untuk mengetik.
f.  Uji dan memantau kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya.
g.  Memungkinkan pertimbangan ulang aksi-aksi yang dilakukan oleh user, misalnya
memindahkan  file dari recycle bin.

7.3.1.  Petunjuk Memperbaiki Kesalahan
a.  Menyediakan tipe-tipe tanggapan yang sesuai.
b.  Query : bertanya pada user apa  yang sudah dilakukan, kemudian melegalkan tindakan  yang
salah.
c.  Menyediakan fungsi “undo” dan pembatalan dari proses yang sedang berjalan.
d.  Meminta konfirmasi untuk perintah yang drastis dan bersifat merusak.
e.  Menyediakan pengecekan yang beralasan pada masukan data.
f.  Mengembalikan kursor ke area kesalahan, memungkinkan untuk melakukan perbaikan.
g.  Menyediakan beberapa kecerdasan buatan.
h.  Menyediakan akses cepat kepada bantuan untuk konteks-sensitif.

7.4.  JENIS-JENIS DARI DOKUMENTASI/HELP
Tidak pernah ada perubahan untuk tampilan interaksi yang hamper mendekati sempurna.
Sistem  sederhana,  user  memanggil  dan  menggunakannya, dan user  itu  sendirikan  memberikan
nama  untuk  subsistem  yang  digunakannya  tesebut.  Hampir  sebagian  sistem  yang  memiliki
banyak fitur membutuhkan help/bantuan.

7.4.1.  Jenis-Jenis Bantuan
a.  Tutorial
b.  Review / referensi yang cepat
c.  Manual referensi (penjelasan lengkap)
d.  Bantuan untuk context-sensitive (spesifikasi tugas)

Ada  sebagian  pendapat  menyatakan  bahwa  sistem  yang  interaktif  dijalankan  tanpa
membutuhkan bantuan  atau  training.  Hal  ini  mungkin  ideal,  akan  tetapi  jauh  dari  kenyataan.
Pendekatan  yang  lebih  membantu  adalah  dengan  mengasumsikan  bahwa  user  akan
membutuhkan bantuan pada suatu waktu dan merancang bantuan (help) ke dalam sistem.

7.4.2.  Merancang Help dan Dokumentasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang help dan dokumentasi yaitu :
a.  Perancangan  seharusnya  tidak  seperti  “add-on”  pada  sistem.  Secara  ideal  seharusnya
merupakan bagian integral dalam sistem.
b.  Perancangan harus memperhatikan isi dari bantuan dan konteks sebelum teknologi tersedia.

7.4.3.  Isu Presentasi dalam Help dan Dokumentasi
a.  Bagaimana help dan dokumentasi dipanggil? Pilihan pertama bagi perancang untuk membuat
bagaimana  bantuan  dapat  diakses  oleh  user.  Bantuan  ini  dapat  berupa  command,  tombol
fungsi yang dapat memilih on atau off atau aplikasi yang terpisah.
b.  Bagaimana  help  dan  dokumentasi  ditampilkan? Dalam  sistem  window  akan  ditampilkan
dalam  window  yang  baru.  Dalam  sistem  lain  mungkin  dalam  layar  yang  penuh  atau  bagian
dari layar. Alternatif lain dapat berbentuk pop-up box atau tingkat command line.
c.  Bagaimana  help  dan  dokumentasi  memiliki  keefektifan? Tidak  menjadi  masalah  teknologi
apa  yang  digunakan  untuk  membuat  help  dan  dokumentasi,  tetapi  yang  perlu  diperhatikan
yaitu prinsip keefektifan.

7.4.4.  Masalah yang Ada dalam Implementasi
a.  Para  perancang  harus  membuat  keputusan  untuk  implementasi  berupa  secara fisik  maupun
pilihan yang tersedia untuk user. Keputusan ini sudah termasuk dalam pernyataan command
operating  system,  apakah  berbentuk  meta- command  atau  aplikasi.  Hambatan  fisik  berupa
screen space, kapasitas memori dan kecepatan.
b.  Masalah lain adalah bagaimana struktur data bantuan: apakah berbentuk single file, hierarchy
file atau database

Tidak ada komentar:

Posting Komentar